Oleh: Fadli Maulana A
🌷 Saat itu sinar mentari mulai sedikit padam suasana mulai tampak suram karena pertanyaan-pertanyaan besar merontak hingga lukiskan tanda tanya. Namun, semua bimbang tak ada satupun yang sanggup merubah tanda tanya menjadi satu titik yang bermakna. Mungkin otak dan hati mulai bekerjasama mengalihkan perhatian, namun apalah daya bila ragu menghampiri nya. Suasana pun menjadi hening hiruk pikuk tanpa suara bak rumah kosong tak berpenghuni, suara jangkrik serta hembusan angin mulai mengiringi melodi diskusi.
🌷 Aktif dalam pembelajaran itu perlu bahkan penting, agar tak menimbulkan tanda tanya yang berujung tak bermakna. Aktif disini berarti belajar yang memperbanyak aktivitas peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, serta kemampuan dalam berfikir. Adapun Dalam sistem pengajaran yang demikian, peserta didik berpikir dan memahami mata pelajaran bukan sekedar mendengar, menerima dan mengingat-ingat. Setiap mata pelajaran harus diolah dan diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga masuk akal. Belajar aktif disini menuntut peserta didik untuk bersemangat, gesit, menyenangkan, dan penuh gairah, bahkan berfikir keras. Ketika peserta didik pasif dimana belajar hanya mengandalkan indera pendengaran saja, maka dia akan cepat melupakan apa yang telah di berikan. Menurut Melvin Silberman, mengatakan bahwa belajar akan bermakna dan bermanfaat apabila siswa menggunakan semua alat indera, mulai dari telinga, mata, sekaligus berpikir mengolah informasi dan ditambah dengan mengerjakan sesuatu. Dengan mendengarkan saja, kita tidak dapat mengingat banyak dan akan mudah lupa.
🌷 Dalam pembelajaran memang diperlukan adanya pendekatan belajar aktif guna menjadikan suasana kelas tak hening dan mengasah kemampuan anak dalam menciptakan tanda tanya hingga mampu memberi titik dua atas tanda tanya besar tersebut. Oleh karena itu, pendekatan belajar aktif ini sangatlah di perlukan dan adapun pendekatan belajar aktif adalah suatu proses yang beranggapan bahwa belajar merupakan kegiatan membangun makna atau perhatian terhadap pengalaman dan informasi, yang dilakukan oleh peserta didik bukan oleh pendidik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar aktif ini mampu membuat suasana kelas menjadi menyenangkan, efektif dan efisien. Sehingga pertanyaan yang membingungkan mampu di pecahkan menjadi jawaban yang menenteramkan.
🌷 Adapun dibalik simbol tanda tanya ini ada dua hal yang memaksa otak tuk berfikir keras, yakni hal yang membingungkan dan hal yang meragukan. Mengapa demikian? Karena, hakikatnya pertanyaan pasti ada sesuatu yang membuat otak harus berfikir secara optimal agar mampu menciptakan jawaban yang logis dan akurat. Adanya saling lontar soal dan jawaban, mampu membuat suasana hiruk-pikuk dalam kelas kan menjadi lebih efektif dan efisien, bahkan nyaman dan penuh kedamaian. Karena kelas yang pasif dan kelas yang aktif sangatlah bertolak belakang, adapun kelas yang pasif ini ialah kelas yang sunyi penuh dengan kebingungan dan kegelisahan yang mengitarinya, tanpa ada lontaran tanya dan jawab. Sedang kelas aktif ialah kelas yang penuh sensasi kenyamanan mampu menciptakan kedamaian hingga peserta didik memiliki pengetahuan yang luas. Bila disimpulkan antara dua hal yang bertentangan ini ialah kelas aktif lebih di idamkan semua pendidik daripada kelas yang pasif, karena kelas pasif akan banyak membawa kegelisahan keraguan hingga kebingungan dalam diri peserta didik dan bahkan kelas yang pasif tidak akan mencapai tujuan yang telah di rencanakan.
🌷 Perlunya belajar aktif disini tak hanya mengasah kemampuan sahaja, namun membiasakan akal berfikir kritis. Maksudnya disini adalah tak hanya mampu mengulik lebih dalam mengenai sesuatu sampai menemukan hasil yang memuaskan, akan tetapi juga mampu memberikan solusi yang berguna atau jawaban yang bermakna. Adapun diskusi dalam suatu pembelajaran akan menjadi nyaman karena tak ada lagi tanda tanya besar yang menimbulkan kelas menjadi suram, diam dan suram. Tak ada lagi gertakan gigi tak ada lagi desiran angin dan tak ada lagi suara jangkrik bila kelas menjadi ramai, karena efek Jajag pendapat untuk menepikan simbol tanda tanya yang sebelumnya berusaha mengusai suasana kelas.
Refleksi 10/12/2018
Comments
Post a Comment