Oleh: Fadli Maulana A
Pada hakikatnya
Pendidikan memiliki beberapa komponen, yakni pendidik, peserta didik, tujuan,
isi, metode dan lingkungan pendidikan. Semua komponen ini sangatlah
berkesinambungan, dan tanpa adanya salah satu komponen tersebut maka pendidikan
tidak akan berjalan secara efektif dan efisien. Adanya komponen-komponen
tersebut sedikit tercium aroma pendidikan yang membawa manusia kepada hakikat
manusia itu sendiri, pendidikan disini banyak di artikan bahwasanya tujuan
pendidikan ialah memanusiakan manusia. Maksud dari memanusiakan manusia adalah
memberikan dorongan serta motivasi sehingga siswa mampu mengetahui apa yang
telah dilakukan serta memahami segala hal yang telah diperbuatnya.
Pada era
sekarang khususnya, sebagian besar generasi muda sudah berani menyelewengkan
arti Pendidikan dan bahkan
tidak menganggap pendidikan penting baginya, sehingga yang tercipta
dalam pikirannya hanyalah uang, mereka tak pernah benar-benar serius untuk
belajar hanya saja mereka belajar untuk mencari profesi. Karena banyak sekali studi kasus tentang kemerosotan generasi
muda di era sekarang, sehingga menarik perhatian berbagai lembaga pendidikan
agar memilih pendidik yang tak hanya cerdas intelektualnya saja namun
profesional cara kerjanya. Bagaimana tujuan pendidikan akan tercapai bila mana
pendidik tak mampu mengatasi peserta didiknya, bahkan pendidik merasa berkecil
hati akan pengajaran nya. Komponen pendidikan haruslah berjalan pada setiap
garisnya, jika peserta didik tidak bisa di atur seyogyanya pendidik memikirkan
metode yang tepat untuk mengkondisikan kelas guna peserta didik tidak bosan
dengan materi yang disampaikan. Metode yang di gunakan pun harus tepat sasaran,
maksudnya metode yang di gunakan mampu memberi efek pada peserta didik sehingga
peserta didik damai dan suasana kelas menjadi tampak menyenangkan.
Oleh sebab itu,
seorang pendidik harus melakukan pengevaluasian yakni mengevaluasi dirinya
kemudian mengevaluasi orang lain. Adapun pendidik yang lebih dikenal dengan guru
ialah seseorang yang memiliki peran penting dalam pendidikan, karena ia
bertanggung jawab atas jalannya arah pendidikan. Jadilah pendidik profesional
yang tugas utama nya ialah membimbing, mengarahkan, mendidik, mengajar,
meneliti dan juga mengevaluasi. Dalam hal pengevaluasian disini telah terbagi
menjadi dua, yakni:
1. Result Based Evaluation ialah
evaluasi pada hasil akhir, maksudnya pengevaluasian akan dilakukan atau
dilaksanakan jika sudah selesai pelajaran seperti UAS, UTS, dll.
2. Process Based Evaluation ialah
evaluasi yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, biasanya
guru memiliki buku catatan sendiri dalam menilai siswanya.
Sedikit
menyinggung tentang metode yang harus di gunakan dalam proses belajar mengajar.
Seperti yang telah dijelaskan dalam Q.S An-Nahl: 125, bahwasanya Allah SWT
berfirman ;
ادع إلى سبيل ربك بالحكمة و الموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن، إن
ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله و هو أعلم بالمهتدين.
Artinya : " Serulah kepada
jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, dialah yang lebih
mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk ".
Dari ayat diatas dapat kita simpulkan
bahwasanya menurut Q.S An-Nahl : 125 metode terbagi menjadi 3 bagian, yakni :
1. Metode hikmah, ialah berdialog
menggunakan kata-kata bijak yang apabila dengan hal itu bisa mendatangkan
kemaslahatan dan kemudahan yang besar, sehingga mampu menghalangi terjadinya
mudharat yang besar pula. Metode ini mencakup tiga unsur yakni kecerdasan
emosional, intelektual dan spiritual.
2. Metode Mau'idhoh Hasanah, ialah
bentuk metode dengan cara memberikan nasehat dan peringatan yang baik dan
benar, perkataan yang lemah lembut dan ikhlas sehingga peserta didik terdorong
melakukan aktivitas yang terbilang baik pula.
3. Metode Mujadalah, ialah metode
yang bertujuan untuk mengenalkan pengetahuan dan merangsang perhatian peserta
didik dengan berbagai cara, seperti apresiasi dan sebagainya. Mujadalah menurut
Harun Nasution dalam bukunya Tafsir Tarbawi berarti menerapkan tanya jawab
dengan kata lain adalah berdiskusi.
Jikalau
pendidik profesional serta metode yang digunakan pendidik sudah tepat sasaran,
maka tujuan pendidikan akan tercapai dengan efektif dan efisien. Dengan kata
lain, bilamana semua konsep pendidikan yang telah dipaparkan berjalan dengan
efektif dan efisien kemungkinan di era yang akan mendatang generasi
muda yang susah diatur dan bahkan tidak mencium sedapnya aroma pendidikan akan terminimalisir (berkurang) bahkan tergeser
oleh generasi muda yang penuh semangat dan tidak ada kata menyerah dalam
kepribadiannya. Sebenarnya
tidak hanya digembleng dari segi pendidiknya saja, akan tetapi kita lihat juga
peserta didiknya. Adapun hal yang menjadikan peserta didik susah di atur ialah
lingkungannya dan paling utama adalh lingkungan keluarga. Oleh sebab itulah,
keluarga khususnya orang tua harus mencontohkan segala suatu yang sekiranya
anaknya bisa meniru hal yang baik. Karena karakteristik anak ialah peniru yang
hebat, jika orang tua bertingkah laku baik maka si anak akan meniru hal baik
itu dan sebaliknya jika orang tua melakukan hal yang buruk maka si anak pun
akan melakukan hal yang buruk itu pula.
Comments
Post a Comment